Cibinong, 24 Juli 2023 – Berlangsungnya acara Compas (Coffee Morning Pemerintah Kabupaten Bogor Bersama Organisasi Kemasyarakatan) Angkatan III dengan semangat yang menggelora. Kegiatan ini diselenggarakan di Halaman Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor yang telah diubah suasananya menjadi lebih meriah dengan hadirnya tenda-tenda bernuansa merah putih yang melambangkan semangat persatuan dan kesatuan. Acara ini menjadi ajang untuk membina dan memberikan penyuluhan kepada berbagai Ormas/Yayasan/LSM/Lembaga Nirlaba Lainnya yang bergerak di bidang P4GN&PN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) dan Sosial Kemasyarakatan.

Kegiatan diawali dengan hangatnya Laporan Panitia Kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor. Kemudian, seluruh peserta diberi semangat oleh Sambutan Pelaksana Tugas Bupati Bogor yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang secara resmi membuka acara tersebut.

Tak kalah pentingnya, Compas Angkatan III menyajikan paparan materi dari narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Ibu Dewi Ayu Iriani, A.Md dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Kabupaten Bogor, memaparkan tentang “Kebijakan dan Strategi P4GN&PN”. Sebagai perwakilan dari BNN, beliau memiliki pengalaman dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika serta peredaran gelapnya di wilayah Kabupaten Bogor. Sebagai seorang ahli di bidang ini, Ibu Dewi Ayu memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya kerja sama antara pemerintah dan berbagai lembaga masyarakat dalam upaya melawan peredaran narkotika.

Ibu Dr. Ninik Setya M. Farm.M. Biomed AAM., Sp. KKLP., dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Bogor, tampil sebagai narasumber kedua dengan materi tentang “Bahaya Narkoba”. Beliau adalah seorang dokter yang memiliki spesialisasi kesehatan masyarakat dan klinis. Sebagai perwakilan dari IDI, Ibu Dr. Ninik Setya memberikan pandangan yang holistik mengenai dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkotika dan pentingnya peran masyarakat dan lembaga kesehatan dalam memberikan edukasi tentang bahaya narkoba.

Ibu Candra dari Polres Bogor menjadi narasumber ketiga dengan materi “Materi Penyuluhan Narkoba”. Sebagai anggota kepolisian yang terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi dan pencegahan narkotika di masyarakat, Ibu Candra menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami dan relevan bagi peserta dengan berbagai latar belakang. Sebagai perwakilan dari Polres Bogor, beliau membawa pesan tentang pentingnya peran kepolisian dalam mendukung pencegahan narkotika dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan narkotika.

Sesi tanya jawab menjadi momen interaktif yang berharga dalam kegiatan Compas Angkatan III. Para peserta antusias mengajukan beragam pertanyaan yang relevan dengan isu narkotika dan pencegahannya. Salah satu pertanyaan pertama yang diajukan adalah mengenai materi kegiatan hari itu. Panitia dengan ramah menjawab bahwa untuk informasi lebih lanjut mengenai materi kegiatan, peserta dapat menghubungi panitia kegiatan yang bertugas. Respons tersebut membuat peserta merasa diarahkan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai topik-topik yang telah dipresentasikan.

Selanjutnya, seorang peserta menanyakan tentang mitra ojek online yang takut menjadi tersangka karena tidak sengaja menjadi kurir narkoba. Pertanyaan ini menarik perhatian karena banyak peserta yang merasa prihatin dengan situasi tersebut. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, narasumber dengan tegas menyatakan bahwa BNN dan kepolisian akan bertindak secara profesional dengan asas praduga tak bersalah. Mereka akan melakukan investigasi menyeluruh sebelum menetapkan seseorang sebagai tersangka. Penjelasan tersebut memberikan pemahaman dan keyakinan bagi peserta bahwa setiap individu memiliki hak untuk diproses secara adil dan benar dalam sistem hukum dan peradilan.

Selain itu, terdapat pertanyaan menarik seputar kecanduan smartphone dan kaitannya dengan dopamin, salah satu hormon yang dihasilkan oleh otak manusia yang dipicu oleh penggunaan narkotika. Narasumber memberikan jawaban yang informatif, menjelaskan bahwa sumber pemicu dopamin dapat ditemukan dalam berbagai hal, termasuk narkotika, obat-obatan, kopi, rokok, makanan, minuman, hobi, dan smartphone. Kecanduan smartphone dapat diakibatkan oleh kebanjiran dopamin pada otak, yang menyebabkan gejala seperti pada gejala putus obat apabila penggunaannya dihentikan secara mendadak. Untuk mengatasi kecanduan ini, diperlukan pengendalian diri dan regulasi dalam penggunaan smartphone. Jika seseorang sudah mengalami gejala putus obat, perlu dilakukan rehabilitasi dan niat serta tekad bulat untuk pulih dari kondisi tersebut. Penjelasan ini memberikan pemahaman mendalam bagi peserta mengenai hubungan antara kecanduan smartphone dan narkotika, serta pentingnya memahami dan mengelola pemakaian gadget dengan bijak demi kesejahteraan diri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Dalam keseluruhan sesi tanya jawab, peserta dan narasumber berinteraksi secara akrab dan santai, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk bertukar pandangan dan informasi. Para narasumber memberikan jawaban yang informatif dan memberikan solusi yang relevan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Dengan adanya sesi tanya jawab ini, kegiatan Compas Angkatan III semakin memberikan manfaat yang nyata dalam membuka wawasan dan pemahaman tentang isu P4GN&PN serta memberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba. Semangat kolaborasi antara pemerintah, ormas, dan lembaga masyarakat diharapkan akan semakin kuat dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat, berkualitas, dan bermartabat di Kabupaten Bogor.

Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi para narasumber, acara ditutup dengan pemberian cenderamata berupa piagam berbingkai oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya Agama dan Organisasi Kemasyarakatan. Selain itu, para peserta juga diberi kesempatan untuk bertukar pikiran dan berdiskusi lebih lanjut, yang menciptakan suasana akrab dan santai.

Kegiatan Compas Angkatan III telah membawa manfaat besar bagi peserta, memberikan wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang isu P4GN&PN, serta memberikan informasi penting mengenai bahaya narkoba. Semangat kolaborasi antara pemerintah, ormas, dan ormas/yayasan/lembaga nirlaba lainnya menjadi modal penting dalam menjaga kesadaran dan kerja sama dalam pencegahan narkotika. Dengan semangat yang sama, Kabupaten Bogor terus bergerak maju untuk menciptakan masyarakat yang sehat, berkualitas, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika demi masa depan yang lebih cerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *