Cibinong, 7 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bekerja sama dengan Wahid Foundation, GCERF (Global Community Engagement and Resilience Fund), Yayasan Inklusif, dan Yayasan La Rimpu, menyelenggarakan kegiatan Kick Off Program GCERF di Aula Wawasan Nusantara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan kolaborasi lintas sektor dalam rangka pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan di wilayah Kabupaten Bogor.
Acara ini dihadiri sekitar 60 peserta dari berbagai unsur, termasuk BNPT, Densus 88 AT, Ditjen Polpum Kemendagri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi pemuda. Direktur Wahid Foundation, Siti Kholisoh, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kelanjutan Program RAD PE di Bogor, khususnya melalui penguatan desa damai.
Direktur Wasnas Ditjen Polpum Kemendagri, Aang Witarsa Rofiq, menekankan pentingnya 9 tema utama dalam RAN PE fase II (2025–2029), sementara Kabid Wasnas mewakili Plt. Bakesbangpol Kab. Bogor, Harry Hazarul Akbar, menyampaikan bahwa program GCERF sangat relevan untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap paham radikalisme, melalui pemberdayaan, dialog antar kelompok, dan kerja sama multisektor.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang membahas kohesi sosial, strategi pelibatan masyarakat, serta praktik baik dari daerah lain. Narasumber dari BNPT dan Tim Kewaspadaan Dini memaparkan kondisi terkini dan strategi pencegahan radikalisme, termasuk pentingnya pendekatan lunak serta kewaspadaan terhadap ciri-ciri kelompok berpaham radikal.
Kegiatan ditutup dengan sosialisasi rencana implementasi program, pemaparan dari Densus 88, BNPT, Kesbangpol, dan La Rimpu, serta diakhiri dengan foto bersama. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat kolaboratif.
"Salam Bogor Istimewa 🇮🇩 Kuta Udaya Wangsa"
@rudysusmanto @jaro_ade @kutaudayawangsa @bupatikabbogor @bogor.istimewa @kabupaten.bogor
#bogoristimewa #kutaudayawangsa #rudysusmanto
Acara ini dihadiri sekitar 60 peserta dari berbagai unsur, termasuk BNPT, Densus 88 AT, Ditjen Polpum Kemendagri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi pemuda. Direktur Wahid Foundation, Siti Kholisoh, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kelanjutan Program RAD PE di Bogor, khususnya melalui penguatan desa damai.
Direktur Wasnas Ditjen Polpum Kemendagri, Aang Witarsa Rofiq, menekankan pentingnya 9 tema utama dalam RAN PE fase II (2025–2029), sementara Kabid Wasnas mewakili Plt. Bakesbangpol Kab. Bogor, Harry Hazarul Akbar, menyampaikan bahwa program GCERF sangat relevan untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap paham radikalisme, melalui pemberdayaan, dialog antar kelompok, dan kerja sama multisektor.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang membahas kohesi sosial, strategi pelibatan masyarakat, serta praktik baik dari daerah lain. Narasumber dari BNPT dan Tim Kewaspadaan Dini memaparkan kondisi terkini dan strategi pencegahan radikalisme, termasuk pentingnya pendekatan lunak serta kewaspadaan terhadap ciri-ciri kelompok berpaham radikal.
Kegiatan ditutup dengan sosialisasi rencana implementasi program, pemaparan dari Densus 88, BNPT, Kesbangpol, dan La Rimpu, serta diakhiri dengan foto bersama. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat kolaboratif.
"Salam Bogor Istimewa 🇮🇩 Kuta Udaya Wangsa"
@rudysusmanto @jaro_ade @kutaudayawangsa @bupatikabbogor @bogor.istimewa @kabupaten.bogor
#bogoristimewa #kutaudayawangsa #rudysusmanto
