Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menyelenggarakan Kegiatan Strategi Pendidikan Politik untuk Meningkatkan Literasi Demokrasi Generasi Muda tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi upaya nyata dalam membangun kesadaran politik, memperkuat karakter demokratis, serta meningkatkan partisipasi generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bogor, Ferdinando Selmi Pardede, menekankan lima hal penting yang perlu menjadi perhatian serius generasi muda saat ini. Pertama, maraknya peredaran narkoba yang menyasar berbagai kalangan termasuk pelajar. Kedua, meningkatnya kasus perundungan (bullying) yang dapat merusak karakter dan masa depan generasi muda.
Ketiga, bahaya hoaks, terutama di era digital yang dapat mempengaruhi cara pandang serta keputusan anak muda. Keempat, pertanyaan mendasar “mengapa harus memilih?” yang menurut beliau jawabannya akan dipahami apabila peserta mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh, karena pendidikan politik membantu membuka wawasan mengenai pentingnya suara pemilih dalam demokrasi.
Kelima, beliau mengingatkan soal propaganda melalui game online, fenomena baru yang perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda tanpa disadari.
Ferdinando menegaskan bahwa generasi muda tidak boleh abai terhadap politik. “Anak-anak muda harus hadir, peduli, dan mengambil peran dalam politik. Karena masa depan daerah ini juga ditentukan oleh sejauh mana pemudanya memahami dan terlibat dalam proses demokrasi,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari akademisi, praktisi politik, dan pegiat demokrasi. Para peserta diberikan ruang untuk berdiskusi, bertanya, dan memahami berbagai isu strategis yang relevan dengan kehidupan mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda Kabupaten Bogor yang kritis, berintegritas, dan mampu menjadi motor penguatan demokrasi di masa depan.
Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bogor, Ferdinando Selmi Pardede, menekankan lima hal penting yang perlu menjadi perhatian serius generasi muda saat ini. Pertama, maraknya peredaran narkoba yang menyasar berbagai kalangan termasuk pelajar. Kedua, meningkatnya kasus perundungan (bullying) yang dapat merusak karakter dan masa depan generasi muda.
Ketiga, bahaya hoaks, terutama di era digital yang dapat mempengaruhi cara pandang serta keputusan anak muda. Keempat, pertanyaan mendasar “mengapa harus memilih?” yang menurut beliau jawabannya akan dipahami apabila peserta mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh, karena pendidikan politik membantu membuka wawasan mengenai pentingnya suara pemilih dalam demokrasi.
Kelima, beliau mengingatkan soal propaganda melalui game online, fenomena baru yang perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda tanpa disadari.
Ferdinando menegaskan bahwa generasi muda tidak boleh abai terhadap politik. “Anak-anak muda harus hadir, peduli, dan mengambil peran dalam politik. Karena masa depan daerah ini juga ditentukan oleh sejauh mana pemudanya memahami dan terlibat dalam proses demokrasi,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari akademisi, praktisi politik, dan pegiat demokrasi. Para peserta diberikan ruang untuk berdiskusi, bertanya, dan memahami berbagai isu strategis yang relevan dengan kehidupan mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda Kabupaten Bogor yang kritis, berintegritas, dan mampu menjadi motor penguatan demokrasi di masa depan.