Calon Paskibraka terpilih kemudian dikumpulkan untuk masuk ke tahap berikutnya, yaitu tahap pra pelatihan. Tahap ini memakan waktu enam pekan, dimulai bulan Juni sampai dengan Juli 2024. Tahap pra pelatihan dirancang untuk membekali Calon Paskibraka dengan keterampilan dasar dan pengetahuan yang diperlukan sebelum mengikuti pemusatan pelatihan. Setelah dinyatakan lolos dalam tahap pra pelatihan, para Calon Paskibraka berlanjut ke tahap ke Pemusatan Pelatihan yang dilaksanakan selama 14 hari, mulai dari 3 Agustus sampai dengan 14 Agustus 2024. Pada periode ini, peserta mendapatkan pelatihan intensif dalam berbagai aspek terkait tugas mereka sebagai anggota Paskibraka.

Puncak dari pelatihan adalah Prosesi Pengukuhan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2024. Prosesi ini dilaksanakan secara langsung oleh Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu. Proses pengukuhan ini menandai keberhasilan para Calon Paskibraka dalam menjalani seluruh proses pelatihan, sehingga secara resmi berubah nama dari Calon Paskibraka menjadi Paskibraka Kabupaten Bogor, serta siap untuk melaksanakan tugas dalam Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, pada tanggal 17 Agustus 2024, baik dalam Upacara Pengibaran Bendera Pusaka yang dilaksanakan pada pagi hari dan penurunan Bendera Pusaka pada sore hari di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong Kabupaten Bogor.

Ketua Pelatihan Paskibraka, Kapten Inf. Tatang Taryono, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan pencapaian seluruh anggota Paskibraka Tahun 2024 yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi, dalam proses pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka disertai dengan sikap profesionalisme tinggi dan penuh kebanggaan.” Mereka telah menjalani latihan yang ketat dan penuh dedikasi, karena mereka bukan hanya mengibarkan bendera, tetapi juga menyampaikan simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa. Bendera Pusaka, yang dikenal dengan nama “Sang Saka Merah Putih”, diangkat dengan penuh kehormatan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kabupaten Bogor untuk kemudian Berkibar dengan megah dan menyebarkan semangat patriotisme serta Persatuan dan Kesatuan Bangsa ke seluruh penduduk Kabupaten Bogor.

Momen ini dipenuhi dengan perasaan haru dan bangga. Para hadirin yang terdiri, dari Pj. Bupati Bogor, Kepala Perangkat Daerah, Camat beserta undangan, dan seluruh peserta upacara merasakan kehangatan dan kedamaian saat Bendera Pusaka berkibar. Musik khas kebangsaan dan lagu-lagu perjuangan melantun dengan khidmat penuh makna, menyatukan hati seluruh bangsa dalam satu tujuan, menghormati sejarah dan meneruskan cita-cita kemerdekaan. Pengibaran Bendera Pusaka merupakan simbol nilai-nilai luhur perjuangan dan kemerdekaan. Selain itu, Pengibaran Bendera Pusaka juga merupakan simbol harapan dan tekad untuk terus membangun bangsa yang lebih baik, dengan menjaga semangat kebangsaan yang telah diwariskan oleh Para Pendiri Bangsa.

Kegiatan dimulai dengan Apel Pagi dan doa bersama di area yang telah disediakan. Dalam sesi ini, Kepala Pelatih menjadi Pembina Apel Pagi, beliau memberikan motivasi untuk para peserta. Beliau menekankan pentingnya disiplin, semangat kebangsaan, dan kerja sama dalam menjalankan tugas sebagai Pengibar Bendera Pusaka. Pengarahan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi para calon Paskibraka dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Setelah Apel Pagi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengarahan dari para Pelatih dan para Purna Paskibraka. Pelatih dan para Purna Paskibraka memberikan instruksi dan penjelasan mengenai jadwal latihan, aturan yang harus diikuti, serta teknis latihan yang akan dijalani. Pengarahan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh peserta memahami prosedur dan tata tertib selama kegiatan berlangsung.

Peserta kemudian mengikuti latihan baris-berbaris yang dipandu oleh tim pelatih. Latihan ini merupakan salah satu kegiatan utama dalam pembentukan Paskibraka, karena kemampuan baris-berbaris yang baik adalah salah satu syarat utama bagi seorang pengibar bendera. Latihan baris-berbaris meliputi berbagai gerakan dasar yang harus dikuasai dengan sempurna, seperti sikap sempurna, langkah tegap, serta gerakan penghormatan. Latihan ini berlangsung hingga menjelang siang, dengan diselingi istirahat pendek untuk memberikan kesempatan bagi peserta mengistirahatkan fisik mereka.

Peserta diberi waktu untuk istirahat, sholat, dan makan. Fasilitas makan siang disediakan dengan menu yang bergizi dan seimbang, untuk memastikan para peserta mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung aktivitas fisik mereka. Setelah diberi waktu untuk beribadah dan beristirahat para peserta diberikan waktu untuk menikmati sajian makan siang.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan fisik yang intensif. Latihan fisik ini meliputi berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan tubuh para peserta, seperti lari dan latihan kekuatan. Tim pembina dari unsur TNI dan POLRI kembali berperan aktif dalam memberikan arahan dan bimbingan selama sesi ini. Para peserta juga terus diberi motivasi untuk menjaga semangat dan tidak mudah menyerah.

Pekan Keempat kegiatan pra pemusatan pendidikan dan pelatihan calon Paskibraka ditutup dengan sesi evaluasi dan refleksi. Para peserta diajak untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dijalani sepanjang hari, serta menyampaikan kesan dan pesan mereka. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan kesiapan para peserta, serta memberikan umpan balik bagi tim pelatih untuk perbaikan kegiatan ke depannya.

Dengan berakhirnya kegiatan pada hari kedua ini, diharapkan para peserta semakin siap dan termotivasi untuk mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya. Semoga semangat, disiplin, dan kecintaan terhadap tanah air yang ditanamkan selama kegiatan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam menjalankan tugas mereka sebagai calon Paskibraka.

Membangun kesadaran akan pentingnya demokrasi berarti mengakui bahwa setiap suara memiliki nilai yang sama dalam menentukan masa depan bersama. Ini bukan hanya tentang hak untuk memilih dalam pemilihan umum, tetapi juga hak untuk berpendapat, berorganisasi, dan berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi hidup kita sehari-hari.

Melalui kegiatan ini pada hakekatnya dalam era yang semakin kompleks dan dinamis, kesadaran akan demokrasi menjadi krusial untuk menjaga stabilitas, kedamaian, dan kemakmuran dalam masyarakat. dengan memahami prinsip-prinsip dasar demokrasi seperti transparansi, akuntabilitas, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, kita dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kepentingan bersama.

“Tentunya kita perlu belajar dari pengalaman bahwa upaya yang paling penting adalah bagaimana kita dapat mengikis kecendrungan perilaku masyarakat yang tidak begitu banyak memahami tentang politik sehingga di tafsirkan bahwa politik adalah hal yang dapat merubah tatanan hidup berbangsa dan bernegara,”. Tegas Asep Hikmat sebagai Ketua Tim Fasilitasi Kelembagaan Pemerintahan dan Partai Politik.

Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis Pemerintah Daerah dalam rangka ikut serta berperan aktif memfasilitasi tugas-tugas penyelenggaraan pemilihan umum Kepala Daerah yaitu yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang membantu pelaksanaan pilkada, khususnya bagi masyarakat di lingkup Kabupaten Bogor. Sehingga akan berpengaruh pula untuk terjaminnya situasi stabilitas daerah yang damai, tertib dan kondusif di wilayah Kabupaten Bogor dan kemajuan bangsa.

Drs. Agus Hasan Slamet, M.M. Selaku Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor berharap kepada para peserta untuk.

“Meningkatkan pemahaman, mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat kabupaten bogor tentang konsep, nilai, dan prinsip demokrasi sebagai dasar dalam kehidupan bersama. Mendorong partisipasi aktif, mengajak masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses demokratis, baik melalui pemilihan umum, diskusi publik, atau kegiatan partisipatif lainnya. Menciptakan perubahan positif, mendorong adanya perubahan positif dalam kehidupan sosial dan politik di kabupaten bogor, menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil”. Ujar Agus Hasan Slamet pada Pembukaan Kegiatan.

Dalam konteks demokrasi, peran masyarakat sangatlah penting. Masyarakat bukanlah hanya penonton dalam proses politik, tetapi mereka adalah pelaku utama. masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kepentingan bersama. dengan partisipasi aktif dari setiap warga negara, kita dapat memastikan bahwa suara mereka didengar dan kebutuhan mereka dipenuhi oleh para pemimpin yang mereka pilih.

Kegiatan dimulai dengan arahan dan doa bersama di area yang telah disediakan. Dalam sesi ini, Pelatih dan anggota PPI memberikan motivasi dan berbagi pengalaman mereka sebagai mantan anggota Paskibraka. Mereka menekankan pentingnya disiplin, semangat kebangsaan, dan kerja sama dalam menjalankan tugas sebagai pengibar bendera pusaka. Pengarahan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi para calon Paskibraka dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Setelah pengarahan dari PPI, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengarahan dari pelatih. Pelatih memberikan instruksi dan penjelasan mengenai jadwal latihan, aturan yang harus diikuti, serta teknis latihan yang akan dijalani. Pengarahan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh peserta memahami prosedur dan tata tertib selama kegiatan berlangsung.

Peserta kemudian mengikuti latihan baris-berbaris yang dipandu oleh tim pelatih. Latihan ini merupakan salah satu kegiatan utama dalam pembentukan Paskibraka, karena kemampuan baris-berbaris yang baik adalah salah satu syarat utama bagi seorang pengibar bendera. Latihan baris-berbaris meliputi berbagai gerakan dasar yang harus dikuasai dengan sempurna, seperti sikap sempurna, langkah tegap, serta gerakan penghormatan. Latihan ini berlangsung hingga menjelang siang, dengan diselingi istirahat pendek untuk memberikan kesempatan bagi peserta mengistirahatkan fisik mereka.

Peserta diberi waktu untuk makan siang dan beristirahat. Fasilitas makan siang disediakan dengan menu yang bergizi dan seimbang, untuk memastikan para peserta mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung aktivitas fisik mereka. Setelah makan siang, peserta diberi waktu untuk beribadah dan beristirahat sejenak.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan fisik yang intensif. Latihan fisik ini meliputi berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan tubuh para peserta, seperti lari dan latihan kekuatan. Tim pembina dari unsur TNI dan POLRI kembali berperan aktif dalam memberikan arahan dan bimbingan selama sesi ini. Para peserta juga terus diberi motivasi untuk menjaga semangat dan tidak mudah menyerah.

Hari kedua kegiatan pra pemusatan pendidikan dan pelatihan calon Paskibraka ditutup dengan sesi evaluasi dan refleksi. Para peserta diajak untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dijalani sepanjang hari, serta menyampaikan kesan dan pesan mereka. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan kesiapan para peserta, serta memberikan umpan balik bagi tim pelatih untuk perbaikan kegiatan ke depannya.

Dengan berakhirnya kegiatan pada hari kedua ini, diharapkan para peserta semakin siap dan termotivasi untuk mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya. Semoga semangat, disiplin, dan kecintaan terhadap tanah air yang ditanamkan selama kegiatan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam menjalankan tugas mereka sebagai calon Paskibraka.

Kegiatan dimulai dengan sarapan pagi bersama di area yang telah disediakan. Sarapan ini bertujuan untuk memberikan asupan energi yang cukup bagi para peserta sebelum memulai aktivitas yang padat sepanjang hari. Setelah sarapan, peserta diberikan waktu untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan ke sesi pengarahan.

Para peserta menerima pengarahan dari anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Dalam sesi ini, anggota PPI memberikan motivasi dan berbagi pengalaman mereka sebagai mantan anggota Paskibraka. Mereka menekankan pentingnya disiplin, semangat kebangsaan, dan kerja sama dalam menjalankan tugas sebagai pengibar bendera pusaka. Pengarahan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi para calon Paskibraka dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Setelah pengarahan dari PPI, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengarahan dari pelatih. Pelatih memberikan instruksi dan penjelasan mengenai jadwal latihan, aturan yang harus diikuti, serta teknis latihan yang akan dijalani. Pengarahan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh peserta memahami prosedur dan tata tertib selama kegiatan berlangsung.

Peserta kemudian mengikuti latihan baris-berbaris yang dipandu oleh tim pelatih. Latihan ini merupakan salah satu kegiatan utama dalam pembentukan Paskibraka, karena kemampuan baris-berbaris yang baik adalah salah satu syarat utama bagi seorang pengibar bendera. Latihan baris-berbaris meliputi berbagai gerakan dasar yang harus dikuasai dengan sempurna, seperti sikap sempurna, langkah tegap, serta gerakan penghormatan. Latihan ini berlangsung hingga menjelang siang, dengan diselingi istirahat pendek untuk memberikan kesempatan bagi peserta mengistirahatkan fisik mereka.

Peserta diberi waktu untuk makan siang dan beristirahat. Fasilitas makan siang disediakan dengan menu yang bergizi dan seimbang, untuk memastikan para peserta mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung aktivitas fisik mereka. Setelah makan siang, peserta diberi waktu untuk beribadah dan beristirahat sejenak.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan fisik yang intensif. Latihan fisik ini meliputi berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan tubuh para peserta, seperti lari dan latihan kekuatan. Tim pembina dari unsur TNI dan POLRI kembali berperan aktif dalam memberikan arahan dan bimbingan selama sesi ini. Para peserta juga terus diberi motivasi untuk menjaga semangat dan tidak mudah menyerah.

Hari kedua kegiatan pra pemusatan pendidikan dan pelatihan calon Paskibraka ditutup dengan sesi evaluasi dan refleksi. Para peserta diajak untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dijalani sepanjang hari, serta menyampaikan kesan dan pesan mereka. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan kesiapan para peserta, serta memberikan umpan balik bagi tim pelatih untuk perbaikan kegiatan ke depannya.

Dengan berakhirnya kegiatan pada hari kedua ini, diharapkan para peserta semakin siap dan termotivasi untuk mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya. Semoga semangat, disiplin, dan kecintaan terhadap tanah air yang ditanamkan selama kegiatan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam menjalankan tugas mereka sebagai calon Paskibraka.

Kegiatan diawali dengan pembukaan resmi yang dipimpin oleh Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor di Stadion Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Dalam sambutannya, Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas. Beliau juga menekankan bahwa calon Paskibraka tidak hanya bertugas sebagai pengibar bendera, tetapi juga menjadi contoh teladan bagi pemuda lainnya dalam hal disiplin, semangat nasionalisme, dan kecintaan terhadap tanah air.

Setelah pembukaan resmi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemanasan yang dipandu oleh tim pembina. Pemanasan ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik para peserta agar siap mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya. Gerakan-gerakan pemanasan meliputi latihan peregangan ringan yang dipandu dengan penuh semangat oleh para pembina.

Kemudian, dilanjutkan dengan sesi latihan pagi yang berlangsung hingga menjelang siang. Sesi latihan ini melibatkan berbagai kegiatan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan tubuh para peserta. Latihan fisik ini meliputi berbagai aktivitas seperti lari dan latihan kekuatan. Tim pembina dari unsur TNI dan POLRI berperan aktif dalam memberikan arahan dan bimbingan selama sesi latihan ini. Selain itu, para peserta juga diberi motivasi untuk selalu menjaga semangat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

Setelah sesi latihan pagi, para calon Paskibraka diberi kesempatan untuk beristirahat, beribadah, dan makan siang. Momen ini digunakan oleh para peserta untuk memulihkan energi mereka sebelum melanjutkan kegiatan selanjutnya. Fasilitas yang disediakan untuk istirahat dan makan siang telah dipersiapkan dengan baik, sehingga para peserta dapat merasa nyaman dan terjaga kesehatannya.

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pendidikan karakter, mental, dan fisik. Sesi ini dirancang untuk membentuk karakter para peserta agar menjadi lebih kuat dan tangguh. Pendidikan karakter meliputi berbagai materi yang bertujuan untuk meningkatkan disiplin, kejujuran, kerjasama, dan semangat nasionalisme. Selain itu, para peserta juga diajak untuk memahami pentingnya memiliki integritas dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas sebagai Paskibraka.

Pendidikan mental dan fisik tidak kalah pentingnya dalam kegiatan ini. Para peserta diajak untuk mengikuti berbagai latihan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan tubuh mereka. Latihan fisik ini meliputi berbagai aktivitas seperti lari dan latihan kekuatan. Tim pembina dari unsur TNI dan POLRI berperan aktif dalam memberikan arahan dan bimbingan selama sesi latihan fisik ini. Selain itu, para peserta juga diberi motivasi untuk selalu menjaga semangat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan diawasi dengan ketat oleh tim pembina. Para peserta diharapkan dapat mengikuti setiap sesi dengan serius dan penuh tanggung jawab. Kedisiplinan dan ketertiban sangat ditekankan selama kegiatan ini, karena hal ini merupakan salah satu nilai utama yang harus dimiliki oleh setiap calon Paskibraka.

Selain pendidikan karakter, mental, dan fisik, para peserta juga diajak untuk mengikuti berbagai materi yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan. Materi ini meliputi pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, serta peran generasi muda dalam pembangunan nasional. Para peserta diajak untuk memahami bahwa mereka memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

Kegiatan pra pemusatan pendidikan dan pelatihan calon Paskibraka ini merupakan langkah awal yang penting dalam persiapan para peserta untuk menjalankan tugas mereka pada masa bakti 2024-2025. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para calon Paskibraka dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik, serta memiliki kesiapan fisik dan mental yang optimal. Semangat, disiplin, dan kecintaan terhadap tanah air yang ditanamkan selama kegiatan ini akan menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam menjalankan tugas mereka sebagai pengibar bendera pusaka.

Dengan berakhirnya kegiatan pada hari pertama ini, diharapkan para peserta dapat kembali ke rumah dengan membawa pengalaman dan pelajaran berharga. Hari-hari selanjutnya akan diisi dengan berbagai kegiatan yang semakin intensif dan mendalam, sebagai bagian dari persiapan mereka untuk menjadi Paskibraka yang siap mengemban tugas mulia. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan calon Paskibraka yang unggul dan berintegritas.

Sebanyak 400 peserta dari berbagai ormas di Kabupaten Bogor hadir dalam acara yang berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 22 hingga 25 Februari 2024. Dengan pembagian menjadi angkatan-angkatan kecil berisi 100 peserta, setiap peserta dapat lebih terlibat dan mendapatkan pengalaman yang lebih intensif.

Acara dibuka oleh Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari, S.Sos., M.Si., M.M., yang mewakili Bupati Bogor. Zaenal Ashari menyampaikan bahwa Compas tahun ini bukan sekadar ajang pertemuan, tetapi juga sebagai upaya konkret untuk meningkatkan peran serta ormas dalam berbagai aspek pembangunan. Ormas diharapkan dapat menjadi mitra yang kuat bagi pemerintah dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Bogor.

Para peserta Compas juga diajak untuk berdiskusi secara aktif dalam forum yang dihadiri oleh narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya. Dari paparan dan diskusi ini, diharapkan akan muncul gagasan-gagasan segar dan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Bogor.

Dalam sambutannya, Zaenal Ashari, S.Sos., M.Si., M.M., menegaskan bahwa Compas bukan sekadar acara seremonial, tetapi merupakan langkah nyata untuk membangun sinergi yang kuat antara pemerintah dan ormas. Dengan kerjasama yang solid, diharapkan Kabupaten Bogor dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.

Melalui Compas tahun ini, diharapkan terjalin kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dan ormas, serta munculnya berbagai program dan inisiatif yang dapat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Bogor.

https://realita.co.id/sukses-kibarkan-sang-merah-putih-wujud-keberhasilan-bakesbangpol-kabupaten-bogor-dalam-mengemban-tugas-sebagai-pembina-paskibraka-di-tahun-pertama/

Kegiatan diawali dengan hangatnya Laporan Panitia Kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor. Kemudian, seluruh peserta diberi semangat oleh Sambutan Pelaksana Tugas Bupati Bogor yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang secara resmi membuka acara tersebut.

Tak kalah pentingnya, Compas Angkatan III menyajikan paparan materi dari narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Ibu Dewi Ayu Iriani, A.Md dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Kabupaten Bogor, memaparkan tentang “Kebijakan dan Strategi P4GN&PN”. Sebagai perwakilan dari BNN, beliau memiliki pengalaman dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika serta peredaran gelapnya di wilayah Kabupaten Bogor. Sebagai seorang ahli di bidang ini, Ibu Dewi Ayu memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya kerja sama antara pemerintah dan berbagai lembaga masyarakat dalam upaya melawan peredaran narkotika.

Ibu Dr. Ninik Setya M. Farm.M. Biomed AAM., Sp. KKLP., dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Bogor, tampil sebagai narasumber kedua dengan materi tentang “Bahaya Narkoba”. Beliau adalah seorang dokter yang memiliki spesialisasi kesehatan masyarakat dan klinis. Sebagai perwakilan dari IDI, Ibu Dr. Ninik Setya memberikan pandangan yang holistik mengenai dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkotika dan pentingnya peran masyarakat dan lembaga kesehatan dalam memberikan edukasi tentang bahaya narkoba.

Ibu Candra dari Polres Bogor menjadi narasumber ketiga dengan materi “Materi Penyuluhan Narkoba”. Sebagai anggota kepolisian yang terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi dan pencegahan narkotika di masyarakat, Ibu Candra menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami dan relevan bagi peserta dengan berbagai latar belakang. Sebagai perwakilan dari Polres Bogor, beliau membawa pesan tentang pentingnya peran kepolisian dalam mendukung pencegahan narkotika dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan narkotika.

Sesi tanya jawab menjadi momen interaktif yang berharga dalam kegiatan Compas Angkatan III. Para peserta antusias mengajukan beragam pertanyaan yang relevan dengan isu narkotika dan pencegahannya. Salah satu pertanyaan pertama yang diajukan adalah mengenai materi kegiatan hari itu. Panitia dengan ramah menjawab bahwa untuk informasi lebih lanjut mengenai materi kegiatan, peserta dapat menghubungi panitia kegiatan yang bertugas. Respons tersebut membuat peserta merasa diarahkan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai topik-topik yang telah dipresentasikan.

Selanjutnya, seorang peserta menanyakan tentang mitra ojek online yang takut menjadi tersangka karena tidak sengaja menjadi kurir narkoba. Pertanyaan ini menarik perhatian karena banyak peserta yang merasa prihatin dengan situasi tersebut. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, narasumber dengan tegas menyatakan bahwa BNN dan kepolisian akan bertindak secara profesional dengan asas praduga tak bersalah. Mereka akan melakukan investigasi menyeluruh sebelum menetapkan seseorang sebagai tersangka. Penjelasan tersebut memberikan pemahaman dan keyakinan bagi peserta bahwa setiap individu memiliki hak untuk diproses secara adil dan benar dalam sistem hukum dan peradilan.

Selain itu, terdapat pertanyaan menarik seputar kecanduan smartphone dan kaitannya dengan dopamin, salah satu hormon yang dihasilkan oleh otak manusia yang dipicu oleh penggunaan narkotika. Narasumber memberikan jawaban yang informatif, menjelaskan bahwa sumber pemicu dopamin dapat ditemukan dalam berbagai hal, termasuk narkotika, obat-obatan, kopi, rokok, makanan, minuman, hobi, dan smartphone. Kecanduan smartphone dapat diakibatkan oleh kebanjiran dopamin pada otak, yang menyebabkan gejala seperti pada gejala putus obat apabila penggunaannya dihentikan secara mendadak. Untuk mengatasi kecanduan ini, diperlukan pengendalian diri dan regulasi dalam penggunaan smartphone. Jika seseorang sudah mengalami gejala putus obat, perlu dilakukan rehabilitasi dan niat serta tekad bulat untuk pulih dari kondisi tersebut. Penjelasan ini memberikan pemahaman mendalam bagi peserta mengenai hubungan antara kecanduan smartphone dan narkotika, serta pentingnya memahami dan mengelola pemakaian gadget dengan bijak demi kesejahteraan diri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Dalam keseluruhan sesi tanya jawab, peserta dan narasumber berinteraksi secara akrab dan santai, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk bertukar pandangan dan informasi. Para narasumber memberikan jawaban yang informatif dan memberikan solusi yang relevan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Dengan adanya sesi tanya jawab ini, kegiatan Compas Angkatan III semakin memberikan manfaat yang nyata dalam membuka wawasan dan pemahaman tentang isu P4GN&PN serta memberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba. Semangat kolaborasi antara pemerintah, ormas, dan lembaga masyarakat diharapkan akan semakin kuat dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat, berkualitas, dan bermartabat di Kabupaten Bogor.

Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi para narasumber, acara ditutup dengan pemberian cenderamata berupa piagam berbingkai oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya Agama dan Organisasi Kemasyarakatan. Selain itu, para peserta juga diberi kesempatan untuk bertukar pikiran dan berdiskusi lebih lanjut, yang menciptakan suasana akrab dan santai.

Kegiatan Compas Angkatan III telah membawa manfaat besar bagi peserta, memberikan wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang isu P4GN&PN, serta memberikan informasi penting mengenai bahaya narkoba. Semangat kolaborasi antara pemerintah, ormas, dan ormas/yayasan/lembaga nirlaba lainnya menjadi modal penting dalam menjaga kesadaran dan kerja sama dalam pencegahan narkotika. Dengan semangat yang sama, Kabupaten Bogor terus bergerak maju untuk menciptakan masyarakat yang sehat, berkualitas, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika demi masa depan yang lebih cerah.

Bertempat di Hotel Accram, Jalan Raya Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, kegiatan pencegahan bahaya aliran sesat ini dihadiri oleh sebanyak 100 tenaga penyuluh agama dari seluruh kabupaten Bogor. Para peserta akan mendapatkan materi dan pengetahuan dari berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya.

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri menjadi salah satu narasumber yang membawakan materi “Kewaspadaan Terhadap Perkembangan Aliran Sesat.” Hal ini penting untuk memberikan pemahaman tentang cara mendeteksi dan mencegah penyebaran aliran sesat di masyarakat.

Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor juga turut berkontribusi dalam kegiatan ini dengan menyampaikan materi “Peran Tim Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Terhadap Aliran Sesat di Wilayah Kabupaten Bogor.” Dengan adanya tim Bakorpakem, diharapkan dapat lebih efektif dalam mengawasi dan menindaklanjuti aliran-aliran sesat yang berpotensi merusak keutuhan masyarakat.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bogor juga berperan dalam upaya mewaspadai aliran sesat dengan menyampaikan materi “Peran FKUB dalam Mewaspadai Aliran Sesat di Wilayah Kabupaten Bogor.” Melalui kerjasama antarumat beragama, diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dan terhindar dari ajaran-ajaran yang menyimpang.

Tak hanya itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor juga ikut berpartisipasi dengan menyampaikan materi “Penguatan Penyuluh Agama Terkait Pencegahan Perkembangan Aliran Sesat di Wilayah Kabupaten Bogor.” Dengan penguatan peran penyuluh agama, diharapkan masyarakat dapat lebih paham akan ajaran agama yang benar dan terhindar dari pengaruh aliran sesat.

Alasan penting dari kegiatan ini adalah mencegah potensi bahaya dari berkembangnya aliran sesat. Maraknya aliran sesat dapat menyebabkan konflik, bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, tindakan preventif dan deteksi dini sangat diperlukan untuk menghadapinya.

Kegiatan penyuluhan pencegahan bahaya aliran sesat ini berlangsung selama 2 hari 1 malam, dimulai pada Kamis, 20 Juli 2023 pukul 13:00 WIB hingga Jumat, 21 Juli 2023. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor berharap, dengan adanya kegiatan ini, para tenaga penyuluh agama dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran aliran sesat di tengah masyarakat.